Kampung Wuring ; Perkampungan Suku Bajo di Maumere
Kampung wuring adalah perkampungan tradisional para nelayan yang sebagian besarnya adalah suku bajo. Seperti diketahui bahwa suku bajo pada zaman dahulu hidup dan menetap di atas kapal selama berbulan – bulan. Rumah penduduk kampung Wuring mengapung dengan tiang – tiangnya ditancap ke dalam laut. Ketika gempa bumi dan tsunami tahun 1992. Sebagian rumah penduduknya hayut. Namun karena tradisi, perkampungan ini tetap dihuni bahkan saat ini semakin ramai. Kampung wuring hanya berjarak 3 km arah barat laut maumere. Dari arah Jalan Eltari anda dapat mengambil jalur menuju Hotel Wailiti, kemudian terdapat plang bertuliskan Kampung Wuring. Masyarkat di sini tidak terlalu menghiraukan wisatawan yang ke kampung mereka tetapi meraka akan sangat ramah ketika anda berjalan menyusuri perkampungan mereka. Tidak terdapat fasilitas untuk wisatawan yang ingin berkunjungi seperti pusat informasi atau sejenisnya. Wuring village a few km to the west of maumere lies the small harbour and fishing village of Wuring. Traditional are built on the wooden stilts with the floor above the high tide level. Much of this village was rebuilt following the terrible eartqueke in traditional house remain. Traditional boat building can be seen in wuring.