Upacara Perkawinan Etnis Ngada
Upacara perkawinan tradisional khususnya untuk di sa’o/ kawo api melewati beberapa tahap :
• Beti tei tewe da moni neni Pada tahapan ini merupakan tahapan awal/umum yang biasa dialami oleh setiap pasangan berkaitan dengan proses jatuh cinta. Pada jaman dahulu proses beti tei ini biasanya terjadi pada event-event tradisional. • Beku mebhu tana tigi Beku mebu tana tigi adalah tahapan umum lanjutan dari proses beti tei tewe de moni neni oleh calon mempelai pria yang bertujuan untuk melakukan pendekatan dengan gadis idaman dan keluarga/calon besan yang bersangkutan. Pada tahap ini laki-laki mengadaptasi diri dengan gadis dan keluarga. • Naa boro/sezu Setelah merasa cocok maka laki-laki yang bersangkutan akan mendiskusikan dengan pihak keluarga tentang kecocokan untuk menjalin hubungan perkawinan dengan gadis idaman yang dimaksud. Selanjutnya akan mengirim delegasi untuk melakukan lamaran ke rumah mertua gadis. Dalam tahap ini biasanya akan mendiskusikan waktu dan proses lanjutan. • Tege tua manu/idi manu nio Setelah naa boro maka akan dilanjutkan dengan tege tua manu (membawa ayam dan moke/tuak putih) ke rumah calon istri. Pada tahapan ini laki-laki bersama rombongan dan keluarga beriringan menuju rumah calon besan. • Seza /buri peka naja logo bei ube/sui tutu maki Rene Setelah tege tua manu akan dilanjutkan dengan zeza yang merupakan tahapan puncak dalam mengesahkan pasangan wanita dan laki-laki untuk hidup berdampingan sebagai suami dan istri.