Upacara Tradisional ORang Ngada di Bajawa
1. Upacara yang berkaitan dengan siklus kehidupan manusia dari lahir sampai dewasa 2. Upacara Perkawinan Upacara perkawinan tradisional khususnya untuk di sa’o/ kawo api melewati beberapa tahap : 3. Upacara Kematian Upacara kematian dibagi dalam 2 (dua) bagian yang berbeda yakni : 4. Upacara Pembuatan Rumah Adat Upacara tau sa’o sampai ka sa’o dilalui beberapa tahap yaitu : 5. Upacara Pembuatan Ngadhu dan Bhaga 6. Upacara Reba 7. Upacara Ka Nua/Ka Lengi/ Ka Watu Lewa dan Ture 8. Upacara Bercocok Tanam Upacara yang biasa dilakukan berkitan dengan siklus penanaman padi ladang. Upacara pada proses tradisional masyarakat budaya Ngadha dilakukan pada semua tahapan ykni pembukaan lahn sampai memanen padi. 9. Upacara Ri’i Upacara yang dilakukan untuk pengangkatan sumpah bersama sebagai larangan untuk mengambil milik orang tanpa sepengetahuan tuannya. Proses upacara ini dihadiri oleh seluruh unsur masyarakat mulai dari pemerintah, para ktua suku maupun warga masyarakat. Upacara ini ditandai dengan penyembelihan hewan kurban kerbau dan babi. 10. Upacara Penyerahan Hak Kebun/Lahan yang dibeli/Gose Wa’i Ngeta/Jura Lange Upacara yang diselenggarakan untuk mengesahkan proses penjualan dan pembelian lahn seseorang yang berlaku sebagai penjual dan pembeli lahan.upacara ini dihadiri oleh semua saksi terutama para pemilik kebun tetangga serta anggota suku dari penjual dan pembeli. Dalam upacara ini biasanya dilakukan di tempat (lahan) yang dijualbelikan yang ditandai dengan penyembelihan hewan kurban berupa babi dan ayam untuk persembahan serta dimakan bersama. 11. Upacara Pengambilan Tuak yang pertama/Dhoro Solo Dhoro Solo adalah upacara syukuran pemanenan tuak perdana dari pohon aren. Acara ini bertujuan untuk mengucap syukur kepada Penguasa langit dan bumi (Dewa Zeta Nitu Zale) yang telah memberikan hasil tuak. Pada acara ini biasanya dilakukan penyembelihan hewan kurban untuk dipersembahkan kepada leluhur dan dagingnya dimakan oleh peserta upacara.